Memulai sering terasa berat. Dalam berkarya, rasa takut dan ragu muncul: akan berhasil atau gagal? akan diterima orang atau tidak? Pikiran itu bisa menahan langkah lebih lama dari yang seharusnya.
Salah satu cara untuk bergerak adalah trial and error.
Kenapa Trial and Error Penting
Trial and error artinya mencoba, gagal, lalu mencoba lagi. Proses sederhana ini membuka jalan untuk menemukan cara yang paling cocok denganmu.
Picasso bereksperimen bertahun-tahun sebelum menemukan kubisme. Edison butuh ribuan percobaan sebelum lampu menyala. Mereka tidak berhenti di kegagalan pertama.
Kenali Cara Belajarmu
Setiap orang belajar dengan cara berbeda. Ada yang lebih cepat lewat suara. Ada yang lewat gambar. Ada yang lewat praktik langsung.
Cobalah beberapa cara. Lihat mana yang paling pas. Begitu menemukan, proses belajar jadi lebih efisien.
Mulai Bereksperimen
Setelah itu, lakukan uji coba. Sketsa ide, buat percobaan kecil, uji pendekatan baru.
Kegagalan di awal justru lebih aman. Waktu, biaya, dan tenaga yang terpakai masih lebih sedikit dibanding gagal di akhir.
Kolb’s Learning Cycle: Trial and Error dalam Aksi
David Kolb menjelaskan bahwa belajar bergerak dalam empat tahap: mengalami, merefleksikan, membuat konsep, lalu mencoba kembali.
Trial and error berjalan di dalam siklus ini. Kamu mencoba sesuatu, melihat apa yang tidak berhasil, lalu menarik pelajaran. Dari pelajaran itu lahir ide baru untuk percobaan berikutnya.
Setiap putaran membuatmu sedikit lebih baik dari sebelumnya.
Belajar dari Gagal
Kegagalan memang tidak menyenangkan. Tapi justru di situlah kesempatan untuk melihat lebih jelas.
Tanyakan pada dirimu: apa yang bisa kupelajari dari kegagalan ini? Jika melihat ke belakang, apa yang bisa kulakukan berbeda?
Kadang jawabannya ada pada keterampilan. Apakah ada kemampuan yang perlu ditingkatkan? Jika ya, buat rencana kecil: ikut kelas, mulai proyek, atau belajar dari mentor.
Belajar juga bisa datang dari luar dirimu. Siapa yang bisa memberi masukan? Seorang teman, kolega, atau bos mungkin melihat hal yang terlewat dari matamu.
Lalu kembalikan fokus ke depan: apa langkah berikutnya yang akan kuambil?
Refleksi: Belajar Lewat Trial and Error
Trial and error membantu kita bergerak. Bukan untuk mencari cara tercepat, tapi untuk menemukan cara yang bekerja.
Refleksi: Kapan terakhir kali kamu gagal, lalu menemukan langkah baru dari pengalaman itu?